Indonesia Tampilkan 200 Judul Buku Di London Book Fair, London - Indonesia menampilkan lebih berasal dari 200 judul buku berasal dari berbagai penerbit didalam pameran buku terbesar di London Book Fair, Inggris, yang terjadi di Gedung Pameran Olympia, di kawasan barat London selama tiga hari berasal dari tanggal 12 April sampai 14 April mendatang.
Partisipasi Indonesia yang jadi Tamu Kehormatan di Frankfurt Book Fair 2015, merupakan kali kedua bersama dengan menampilkan buku karya para penulis Indonesia, kata Penanggung Jawab London Book Fair 2016, Sari Meutia, kepada Antara London, Selasa. Kehadiran Indonesia di London Book Fair yang bertema Making Words Go Further, diinginkan mampu membukakan mata dunia mengenai kekayaan ragam dan khazanah karya penulis dan juga sebagian penerbit buku Indonesia. Selama tiga hari pameran tak hanya menampilkan gerai yang menampung lebih berasal dari 200 judul, Indonesia terhitung dapat tampil didalam acara Insight Programme dan Happy Hour bersama dengan mengundang penerbit asing di gerai Indonesia sekaligus memperkenalkan kuliner khas Indonesia.

Menempati Stand 5E150 Indonesia tampil bersama dengan rencana 17.000 Islands of Imagination. Warna dominan putih bersama dengan karpet hjjau dipadu bersama dengan halaman muka 200 lebih buku yang warna warni menampilkan rencana pulau-pulau yang mengundang imajinasi. London Book Fair dianggap sebagai olimpiadenya industri buku internasional yang mampu menghadirkan 25.000 pelaku industri berasal dari 124 negara selama tiga hari terhitung menyediakan International Rights Centre-nya merupakan salah satu yang terbesar dan mengesankan di dunia gara-gara menyediakan 590 meja, 400 perusahaan berasal dari 30 negara. Program unggulan London Book Fair yakni Insight Program mencatat 11.445 pengunjung pada th. 2014, dan th. ini Indonesia diberi peluang untuk isi salah satu acara Insight Program ini.
London Book Fair terhitung dikenal sebagai daerah penyelenggara konferensi terbesar perihal masa depan industri buku dan konten digitalnya bersama dengan nama acara Publishing for Digital Mind. Kini memasuki th. ke-45 penyelenggaraannya, London Book Fair jadi pasar international untuk negosiasi rights dan penjualan dan juga distribusi konten yang meliputi cetakan, audio, TV, film dan saluran digital. Penulis Indonesia Eka Kurniawan mendapat sorotan dunia gara-gara masuk ke didalam nominasi long listed man booker international prize 2016 untuk bukunya Lelaki Harimau (Man Tiger) terhitung dapat ada didalam display deretan penulis internasional di International Gallery Author London Book Fair 2016. Sari Mutia yang didampingi Sekretaris Komite Buku Nasional, Laura Prinsloo mengakui sebagai negara terbesar keempat di dunia, Indonesia tetap belum banyak dikenal berasal dari faktor sastra dan karya-karya lain para penulisnya.
Sementara itu Ketua Dewan Pertimbangan IKAPI Pusat, Lucya Andam Dewi mengakui keikutsertaan Indonesia didalam London Book Fair mendapat respons yang memadai baik sesudah tampilnya Indonesia sebagai partner country di Frankfurt Book Fair 2015. Salah satu mata acara mutlak di London Book Fair adalah Insight Programme yang mendapat sambutan antusias pengunjung. Indonesia ada didalam program bertema Indonesia: Islands of Opportunity. Acara ini menghadirkan dua pembicara mewakili kompetensi di bidang masing-masing, Wandi S. Brata berasal dari Group Director of Gramedia Group of Book Publishing Companies dan Laura Prinsloo Managing Director of Kesaint Blanc Publishing dan yang terhitung Chief of National Book Committee.
